Mengenal Pengertian Obesitas, Penyebab Hingga Pencegahannya


Obesitas merupakan kondisi tubuh dimana terjadi penumpukan lemak yang berlebih atau melebihi normal didalam tubuh kita. Obesitas bukan hanya akan membuat penampilan fisik kita menjadi kurang menarik, namun obesitas juga akan membawa resiko penyakit seperti jantung, diabetes, hingga tekanan darah tinggi.

Saat ini obesitas menjadi masalah kesehatan bagi negara negara di dunia. Hampir di seluruh negara di dunia memiliki masalah obesitas pada warganya. Obesitas sendiri dapat dipicu karena gaya hidup yang kurang sehat mulai dari kebiasaan kurang gerak hingga konsumsi makanan yang berlebihan.

Hindari aktifitas ini untuk menghindari resiko serangan stroke

Diketahui juga, selain masalah kesehatan fisik obesitas juga bisa mengakibatkan masalah psikologi seperti stres dan depresi.

Mungkin ada yang menyamakan antara obesitas dengan overweight atau berat badan berlebih. Namun jika dipahami lagi terdapat perbedaan antar keduanya. Dimana pada overweight atau berat badan berlebih bisa terjadi bukan hanya dari tumpukan lemak, namun juga bisa disebabkan karena perkembangan massa otot serta cairan didalam tubuh. Namun yang jelas kedua hal tersebut dapat mengakibatkan masalah kesehatan dan sangat berbahaya bagi tubuh kita.

Di indonesia sendiri kasus obesitas sempat mencuat hingga dunia international. Hal ini dikarenakan kasus obesitas di indonesia yang jumlahnya terus meningkat. Obesitas bisa beresiko ada seseorang jika orang tersebut tidak mau menjaga pola makannya serta aktifitas fisiknya.

Bangun pagi badan terasa pegal pegal bisa jadi karena hal ini

Kebiasaan bermain gadged atau duduk didepan komputer selama berjam jam setiap harinya juga bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami obesitas. Obesitas banyak diderita oleh mereka yang bekerja di kantoran, dimana kebanyakan waktunya dilakukan dengan duduk didepan komputer.

Lantas apa sih tanda jika seseorang mengalami obesitas..??

Sebenarnya tidak ada tanda khusus yang menyatakan seseorang mengalami obesitas. Namun bisa kita lihat dimana ketika orang gemuk belum tentu mengalami obesitas, namun pada orang yang mengalami obesitas sudah pasti gemuk. Obesitas juga diartikan dengan berat badan yang terlalu berlebih atau diatas berat badan orang gemuk.

Namun ada cara lain untuk menentukan jika orang tersebut mengalami obesitas atau bukan, yaitu dengan cara menghitung berat badan idealnya dengan rumus Indeks Massa Tubuh ( IMT) menggunakan rumus sebagai berikut.

BBI= BB/((TB)×2) 

BBI = berat badan ideal
BB= berat badan
TB= tingi badan

Awas gaya hidup yang salah bisa picu kolesterol tinggi serta serangan jantung

Dimana jika ditemukan hasil lebih dari 30 maka termasuk dalam kategori obesitas, dan jika diatas 40 maka tergolong obesitas berat.

Bagi sebagian tenaga medis, IMT digunakan untuk mengukur kandungan lemak di dalam tubuh. Namun cara tersebut tidak serta merta mengukur jumlah lemak didalam tubuh. Bagi mereka yang merupakan atlet / binaragawan biasanya akan mengembangkan massa ototnya. Dan jika menggunakan rumus IMT mereka tergolong obesitas karena massa ototnya yang berkembang melebihi normal. Bahkan cenderung binaragawan jarang memiliki lemak tubuh. Inilah yang juga menjadi dasar jika rumus IMT tidak bisa dijadikan acuan untuk mengetahui kandungan lemak dalam tubuh.

Untuk itu bagi anda yang hanya menggunakan rumus IMT untuk mengetahui kandungan lemak dalam tubuh karena obesitas, lebih baik juga mengkonsultasikannya juga ke dokter pribadi anda.

Apakah berkeringat berarti kehilangan lemak

Obesitas juga berarti membawa resiko penyakit seperti jantung koroner, diabetes, darah tinggi, sesak nafas, athritis, sleep apnea, dan juga cepat lelah.

Namun yang terjadi dilapangan para penderita obesitas jarang sekali melakukan konsultasi kesehatan ke dokter. Banyak yang menganggap jika obesitas tersebut bukan suatu penyakit dikarenakan tidak menimbulkan gejala atau gangguan kesehatan. Sehingga ketika muncul penyakit lain yang disebabkan karena berat badannya yang terlalu tinggi, para penderita obesitas tersebut akan pergi kedokter untuk mengobati penyakitnya dan bukan masalah obesitasnya. Kesadaran akan bahaya obesitas disekitar kita memang sangat rendah dan hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kasus obesitas kurang maksimal untuk ditangani.

Namun jika obesitas ditangani dengan benar bisa jadi akan dapat mengurangi faktor resiko penyakit yang disebabkan oleh obesitas. Jika ternyata berdasarkan rumus IMT kita melebihi normal, maka sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mengukur resiko penyakit yang bisa muncul serta cara menurunkan berat badan. Rutinlah berkonsultasi dengan dokter agar kesehatan tubuh kita tetap terkontrol.

Bahaya mukbang atau tren makan dalam porsi besar dari korea yang bisa picu obesitas

Lantas apa penyebab obesitas tersebut dapat terjadi...???

Pada intinya penyebab obesitas dikarenakan kadar kalori dalam tubuh kita yang berlebihan. Penumpukan kalori dalam tubuh kita bisa disebabkan karena banyak faktor seperti gaya hidup, pola makan dst. Faktor faktor inilah yang berpengaruh besar terjadinya obesitas dalam tubuh kita.

Diaamping itu ada beberapa hal yang menjadikan seseorang beresiko mengalami obesitas, antara lain:

1. Faktor genetika

Salah sayu penyebab obesitas yang pertama adalah adanya faktor genetik. Faktor genetik ini mengambil peran dalam hal penyebab obesitas yang tinggi. Dimana seorang anak yang memiliki orang tua dengan obesitas maka akan cenderung mudah mengalami obesitas dibandingkan dengan anak lainnya.

Cara ampuh mengatasi sakit punggung tanpa mengkonsumsi obat

Dalam sebuah penelitian ditemukan fakta  bahwa orang yang membawa gen FTO akan cenderung suka makan makanan yang berlemak dan tinggi gula. Dan orang dengan gen tersebut juga akan lama untuk merasa kenyang sehingga asupan makanan yang ia konsumsi jauh lebih banyak dari kebanyakan orang. Jadi orang dengan gen FTO akan lebih mudah untuk mengalami obesitas.

Namun walau begitu gen bukan berarti akan membuat kita menjadi obesitas. Makanan yang kita konsumsilah yang mempengaruhi resiko obesitas. Jika mereka yang memiliki gen obesitas cenderung makan dengan jumlah yang besar maka resiko obesitas akan jauh lebih besar. Dan bagi mereka yang membawa gen obesitas namun menjaga asupan makanannya agar tetap seimbang, maka kemungkinan obesitas juga akan sedikit.

Mengenal penyakit BRUXISM, gejala hingga cara mengatasinya

2. Junk food

Bila kita berbicara tentang makanan yang mudah membuat seseorang menjadi obesitas adalah makanan junk food. Makanan junk food banyak sekali kita jumpai dijajakan di pinggir jalan atau restoran. Junk food adalah nama lain dari makanan cepat saji yang biasanya merupakan makanan yang biasa dikombinasikan dengan kandungan gula, minyak, garam, dan penyedap rasa masakan yang jelas akan membuat seseorang berselera untuk mengkonsumsinya. Makanan yang mengandung banyak kalori ini akan membuat kita mudah mengalami obesitas. Terlebih bagi mereka yang memang penikmat makanan junk food akan sangat beresiko mengalami gangguan kesehatan akibat makanan kurang sehat ini.

Junk food akan membuat banyak lemak serta kalori mudah menumpuk ditubuh. Jika kita sudak memiliki resiko obesitas, alangkah baiknya segera menghindari makanan dari jenis junk food ini.

3. Obat-obatan

Pernahkah kita mendengar jika obat obatan jenis tertentu bisa membuat seseorang menjadi gemuk. Salah satu jenis obat obatan yang biasa dikaitkan dengan kasus obesitas adalah obat antidepresan dan obat diabetes. Obat jenis ini banyak menyebabkan orang mengalami obesitas dikarenakan obat antidepresan dan obat diabetes akan memanipulasi otak sehingga mengakibatkan efek samping akan menambah nafsu makan, dan dilain pihak obat jenis ini akan menghambat metabolisme sehingga akan mudah sekali terjadi penumpukan kalori didalam tubuh.

Tips terlihat lebih muda diusia 30 tahun ke atas

4. Stres

Jangan heran jika ada orang yang dalam kondisi stres biasanya berat badannya akan mudah naik dan beresiko mengalami obesitas. Hal ini dikarenakan ketika seseorang mengalami stres, mereka akan merasa ingin makan. Terlebih ketika orang dalam kondisi stres akan suka sekali makan makanan yang manis. Hal ini bukan tanpa sebab, karena orang yang dalam kondisi stres akan menyukai makanan manis untuk menurunkan tingkat kestresannya.

Disamping itu orang dalam kondisi stres akan malas sekali beraktifitas. Dan kedua hal inilah yang menjadikan orang stres akan mudah mengalami obesitas karena penumpukan kalori dalam tubuhnya.

5. Malas gerak

Semakin berkembangnya teknologi menjadikan seseorang sangat tergantung dengan mesin. Setiap kegiatan digantikan dengan mesin. Hal inilah yang menjadikan aktifitas seseorang berkurang dan cenderung mengalami malas gerak.

Bahaya AC dan kipas angin bisa picu penyakit ini

Semakin canggihnya teknologi seperti ponsel, mesin cuci, televisi, dan kendaraan akan membuat seseorang menjadi kurang beraktifitas fisik. Dan aktifitas fisik yang kurang akan membuat metabolisme tubuh juga kurang dan artinya semakin sedikit pula kalori yang akan dibakar.

Akibat kalori yang sedikit dibakar ini yang menjadikan penumpukan kalori didalam tubuh yang bisa memicu terjadinya penambahan berat badan.

6. Gangguan irama sirkadian

Gangguan irama tubuh atau irama sirkadian ternyata juga bisa memicu seseorang mengalami obesitas. Seperti pada mereka yang memiliki pekerjaan siff akan cenderung susah dalam mengatur irama tubuhnya. Seperti kapan jam bekerja, dan kapan waktu untuk istirahat.

Mereka yang memiliki jam istirahat yang tidak menentu akan cenderung mengalami peningkatan nafsu makan. Hal ini disebabkan karena peningkatan hormon didalam tubuh.

Bahaya sembarang minum antibiotik serta bahaya jika minum antihiotik tidak dihabiskan

Gangguan tidur seperti susah tidur akan meningkatkan hormon ghrelin, yaitu hormon yang dapat meramgsang peningkatan bafsu makan. Jadi wajar biasanya pada mereka yang sering begadang dimalam hari akan mudah merasa lapar dan ingin makan.

Sedangkan pada mereka yang kurang tidur juga akan mengalami penurunan hormon leptin, yaitu hormon yang menekan nafsu makan.

Dari kesekian faktor yang mempengaruhi seseorang beresiko mengalami obesitas merupakan sebagian kecil saja. Masih ada banyak lagi faktor yang bisa mempengaruhi seseorang beresiko mengalami obesitas.

Pengobatan dan penanganan obesitas

Dalam penanganan obesitas memerlukan pengawasan dari banyak pihak. Hal ini dikarenakan obesitas harus ditangani secara kompleks. Kolaborasi medis sangat dibutuhkan antara dokter dengan ahli gizi maupun yang lainnya.

4 gangguan tidur yang menandakan jika kita beresiko sakit jantung

Beberapa saran berikut ini tidak dapat mengganti saran dari medis. Selalu konsultasikan setiap pelaksaan dengan dokter maupun ahli gizi.

Penanganan obesitas lebih berpusat pada menjaga pola makan serta asupan nutrisi serta aktifitas fisik harian seperti olahraga. Pola hidup aktif serta rutin berolahraga dan menjaga asupan nutrisi adalah cara terbaik untuk mengontrol berat badan agar tidak terjadi obesitas.

Jika diperlukan kita bisa berkonsultasi dengan ahli gizi terkait asupan makanan yang sesuai dengan kondisi tubuh kita. Biasanya ahli gizi akan memberikan rekomendasinya seputar bagaimana memilih makanan yang sehat, memilih camilan yang sehat, cara mengetahui kandungan nutrisi dalam makanan serta mengukurnya, cara memproses makanan yang benar, serta bagaimana cara mengatur pola makan.

Waspadai skeliosis lebih rentan menyerang remaja masa kini

Yang perlu diingat dalam penanganan obesitas adalah bagaimana cara kita mengatur psikologi tubuh agar tidak mudah stres, bagaimana memilih makanan junk food dan menguranginya serta bagaimana kita bisa memertahankan olahraga yang rutin setiap hari minimal 30 menit serta bagaimana kita bisa konsisten dalam menjalankan program diet tersebut. Jika diperlukan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis yang memang mengerti tentang penanganan obesitas.

Banyak kasus disekitar kita dimana banyak yang ingin mengurangi berat badan dikarenakan obesitas dengan cara melakukan pengobatan tanpa pengawasan dari dokter. Dan justru obat obat tersebut didapatkan secara ilegal.

Yang perlu diwaspadai pengobatan tanpa pengawasan dari dokter justru akan sangat berbahaya. Yang terjadi dilapangan adalah banyaknya obat diuretik yang justru disalahgunakan untuk menurunkan berat badan. Obat diuretik merupakan obat yang bertujuan untuk mengeluarkan cairan tubuh dalam jumlah besar. Bahaya dari obat diuretik tanpa takaran yang benar atau tanpa pengawasan dokter akan beresiko mengalami dehidrasi atau bahkan dapat meninggal dunia.

Ini bahaya minum kopi dipagi hari sebelum sarapan

Obat diuretik yang disalahgunakan untuk penanganan obesitas biasanya memiliki ciri dimana setelah minum obat tersebut si klien akan memgalami buang air kecil serta buang air besar dalam jumlah banyak dikarenakan sifat obat tersebut yang memang untuk mengurangi cairan tubuh. Setelah itu hasilnya memang terbukti, klien akan mengalami penurunan berat badan. Justru hal inilah yang mulai menandakan ada bahaya, dimana hal tersebut merupakan tanda jika klien mengalami dehidrasi dan tanda jika cairan tubuh mulai berkurang.

Untuk iti sangat penting mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait obat atau diet apa yang aka kita lakukan untuk menangani obesitas.

Untuk mendetiksi seseorang mengalami obesitas dan memang memerlukan penanganan medis biasanya dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi:

1. Menanyakan riwayat penyakit apa saja yang pernah diderita pasien, mengingat obesitas memiliki banyak resiko penyakit lainnya
2. Mengukur indeks massa tubuh
3. Melakukan pengukuran lingkar pinggang
4. Rasio lingkar pinggang dengan panggul
5. Menggunakan alat yang bernama skinfold untuk mengukur ketebalan lipatan kulit
6. Menggunakan alat tertentu untuk mengukur kadar lemak dalam tubuh

Mendeteksi suatu penyakit melalui warna urine

Beberapa penanganan obesitas yang bisa dilakukan dirumah

Selain dengan tenaga medis, ada beberapa penanganan yang perlu dilakukan untuk menurunkan berat badan, antara lain:

1. Merubah gaya hidup menjadi lebih aktif serta produktif
2. Menjaga asupan makanan seperti memperbanyak makan protein dan mengurangi karbihidrat
3. Hindari membatasi makanan secara ekstrim karena akan berbahaya bagi kesehatan tubuh anda
4. Rutin melakukan olahraga setiap hari
5. Mengurangi begadang dan menjaga irama tubuh agar tetap imbang
6. Selalu rutin mengukur serta memeriksakan kondisi tubuh
7. Menghindari stres
8. Jika diperlukan konsultasikan kesehatan anda dengan dokter.

3 comments:

  1. Intinya, banyak olah raga, makan sehat, dan tidak stres. Nah yang terakhir ini yang susah.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete