Waspadai Skeliosis Lebih Rentan Menyerang Remaja Masa Kini - mungkin dari kita jika mendengar kata skeliosis pasti akan teringat dengan materi pelajaran yang diajarkan saat kita SD dulu. Skeliosis merupakan gangguan pada tulang belakang dimana bentuk tulang akan menjadi bengkong ke samping. jika dulu kita hanya mendengar kata skeliosis saja, namun fakta dilapangan sekarang ternyata skeliosis banyak menyerang remaja saat ini. karena hal inilah blog Klinik Keperawatan akan membahas tentang bahaya skeliosis yang rentan menyerang remaja masa kini.
penyebab penyakit skeliosis ada 2 yaitu karena genetika dan yang kedua karena kebiasaan yang kurang bagus, seperti mengangkat bebean berat, memakai tas ransel yang terlalu berat hingga aktifitas bermain gadged dengan posisi membungkuk. faktor akftifitaslah yang saat ini cenderung mengakibatkan remaja masa kini beresiko terkena skeliosis lebih tinggi.
Baca: sembarang minum antibiotik tanpa dihabiskan bisa mengakibatkan masalah ini
remaja saat ini yang kebanyakan sering memakai tas ransel terlalu berat atau sering bermain HP dengan posisi smembungkuk menjadi faktor terbanyak penyebab skeliosis yang menyerang remaja saat ini. menurut data dari WHO 3 persen warga didunia sangat rentan terkena skeliosis, dan 3 sampai 5 persen penduduk indonesia juga beresiko terkena skeliosis.
mereka yang rentan terkena skeliosis adalah usia 9 sampai 14 tahun. dan wanita lebih cenderung mudah terkena skeliosis dari pada pria dengan perbandingan 7 banding 1. hal ini bisa jadi disebabkan karena masa otot pada wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pria.
ada beberapa tanda jika seseorang terkena skeliosis, mulai dari punggung yang tinggi sebelah, nyeri punggung, serta pinggang yang tinggi sebelah. skeliosis dapat menyebabkan rasa nyeri pada punggung karena pada tulang punggung terjadi penekanan yang menimbulkan rasa nyeri.
Baca: awas gaya hidup yang salah bisa picu kolesterol tinggi dan serangan jantung
pengobatan pada skeliosis ada 2 macam yaitu dengan cara operasi dan brace atau penyangga. pengobatan skeliosis didasarkan pada tinggi kurva kemiringan. jika kurva kemiringan lebih dari 60 derajat maka harus dilakukan operasi terlebih dahulu. namun jika kurva kemiringan kurang dari 60 maka akan diberikan penyangga. penggunaan brace biasanya terjadi beberapa kali sesuai penopang tulang belakang.
penyebab penyakit skeliosis ada 2 yaitu karena genetika dan yang kedua karena kebiasaan yang kurang bagus, seperti mengangkat bebean berat, memakai tas ransel yang terlalu berat hingga aktifitas bermain gadged dengan posisi membungkuk. faktor akftifitaslah yang saat ini cenderung mengakibatkan remaja masa kini beresiko terkena skeliosis lebih tinggi.
Baca: sembarang minum antibiotik tanpa dihabiskan bisa mengakibatkan masalah ini
remaja saat ini yang kebanyakan sering memakai tas ransel terlalu berat atau sering bermain HP dengan posisi smembungkuk menjadi faktor terbanyak penyebab skeliosis yang menyerang remaja saat ini. menurut data dari WHO 3 persen warga didunia sangat rentan terkena skeliosis, dan 3 sampai 5 persen penduduk indonesia juga beresiko terkena skeliosis.
mereka yang rentan terkena skeliosis adalah usia 9 sampai 14 tahun. dan wanita lebih cenderung mudah terkena skeliosis dari pada pria dengan perbandingan 7 banding 1. hal ini bisa jadi disebabkan karena masa otot pada wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pria.
ada beberapa tanda jika seseorang terkena skeliosis, mulai dari punggung yang tinggi sebelah, nyeri punggung, serta pinggang yang tinggi sebelah. skeliosis dapat menyebabkan rasa nyeri pada punggung karena pada tulang punggung terjadi penekanan yang menimbulkan rasa nyeri.
Baca: awas gaya hidup yang salah bisa picu kolesterol tinggi dan serangan jantung
pengobatan pada skeliosis ada 2 macam yaitu dengan cara operasi dan brace atau penyangga. pengobatan skeliosis didasarkan pada tinggi kurva kemiringan. jika kurva kemiringan lebih dari 60 derajat maka harus dilakukan operasi terlebih dahulu. namun jika kurva kemiringan kurang dari 60 maka akan diberikan penyangga. penggunaan brace biasanya terjadi beberapa kali sesuai penopang tulang belakang.
No comments:
Post a Comment