Script Iklan di sini
Macam Gangguan Plasenta Yang Terjadi Pada Saat Kehamilan - Plasenta memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan bagi ibu hamil dan juga bayinya. Jika terdapat gangguan pada plasenta maka akan dapat berbahaya bagi ibu hamil maupun bayinya. Plasenta akan mengalirkan darah dari ibu hamil ke bayi dan sebaliknya. Plasenta juga dapat mencegah infeksi, mencegah cedera atau benturan dan berperan juga dalam produksi hormon. Pada plasenta yang normal akan mengalami peluruhan sekitar 5 sampai 30 menit setelah bayi lahir. Dalam dunia kesehatan dikenal ada banyak macam gangguan pada plasenta. Untuk itu kali ini Klinik Keperawatan akan mengupas tuntas gangguan apa saja yang biasanya muncul pada plasenta.
Ada beberapa macam jenis gangguan umum plasenta yang sering terjadi, yaitu:
1. Abrubsi plasenta
Abrubsi plasenta yaitu suatu kondisi dimana plasenta akan luruh sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sehingga dapat menghentikan asupan nutrisi dari ibu ke janin. Gejala yang ditimbulkan dari abrubsi plasenta seperti kram perut, perdarahan vagina dan pada beberapa kasus menyebabkan persalinan premature.
Sakit gigi dapat meningkatkan resiko keguguran bagi ibu hamil
2. Plasenta previa
Plasenta previa merupakan kondisi dimana jaringan plasenta sebagian atau sepenuhnya menutupi jalan lahir. Hal ini bisa mengakibatkan ibu bisa mengalami perdarahan sebelum waktu bersalin. Pada banyak kasus wanita yang mengalami plasenta previa akan ditangani dengan persalinan caesar jika pada saat persalinan plasenta masih menutupi jalan lahir.
3. Plasenta akreta
Plasenta akreta merupakan kondisi dimana pembuluh darah plasenta melekat kuat pada otot rahim sehingga membuat ibu akan mengalami kehilangan banyak darah ketika bersalin. Kondisi seperti ini akan lebih parah jika plasenta melekat lebih dalam pada rahim yang disebut plasenta inkreta. Atau malah melewati dinding rahim yang disebut plasenta perkreta. Pada beberapa kasus hal ini biasanya ditangani dengan persalinan caesar. Dan juga bisa dilakukan pengangkatan rahim setelah itu karena plasentanya melekat kuat pada dinding rahim.
4. Retensio plasenta
Retensio plasenta atau biasa disebut plasenta tertahan jika plasenta masih tertahan didinding rahim dan terjebak di mulut rahim yang sudah setengah tertutup. Jadi retensio plasenta ini masih tertinggal didalam selama 30 hingga satu jam setelah bersalin. Jika tidak ditangani dengan baik pasien dapat mengalami kehilangan banyak darah atau bahkan beresiko kematian.
Benarkah saat hamil dilarang memelihara kucing
5. Plasenta insufisiensi
Plasenta insufisiensi atau disfungsi plasenta terjadi jika plasenta tidak berkembang secara sempurna karena disebabkan oleh aliran darah ibu tidak mencukupi selama masa kehamilan. Akibatnya bayi didalam kandungan juga tidak berkembang dengan sempurna yang menyebabkan persalinan premature dan bayi dengan berat badan lahir rendah ( BBLR) yaitu dibawah 2500 gram. Keadaan ini dapat terjadi pada ibu hamil yang mengalami anemia, diabetes, hipertensi, mengalami gangguan pembekuan darah atau ibu yang merokok.
Selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah apa sih yang menyebabkan seorang wanita beresiko mengalami gangguan plasenta, antara lain:
1. Wanita yang hamil diatas 40 tahun
2. Wanita yang mengalami hipertensi
3. Wanita yang mengalami gangguan pembekuan darah
4. Wanita yang hamil kembar
5. Wanita yang mengalami ketuban pecah dini
6. Wanita yang mengkonsumsi obat terlarang
7. Wanita yang pernah operasi caesar sebelumnya
8. Wanita yang pernah terjatuh pada bagian perut
Bingung...!!! Melahirkan dibantu bidan atau dokter
Namun hal ini tidak perlu membuat bunda khawatir, karena selama hamil bunda wajib memeriksakan persalinan ke dokter kandungan minimal ketika memasuki trimester ketiga. Hal ini bertujuan agar kelainan pada kehamilan bunda bisa dideteksi dan diantisipasi sejak dini.
Bila ada pertanyaan seputar kesehatan, jangan sungkan untuk menanyakannya dikolom komentar.